Related Posts with Thumbnails
Showing posts with label mindset. Show all posts
Showing posts with label mindset. Show all posts

Thursday, May 6, 2010

streetsmart bob sadino

Malam ini aku mengenali seorang lagi pembisnes hebat, Bob Sadino, yang berkata bahawa 'kita harus menggoblokkan diri kita sendiri sebelum menggoblokkan orang lain'. Berikut adalah definisi bodoh dan pintar dari pandangan beliau:

1. Terlalu Banyak Ide -
Orang "pintar" biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang "bodoh" mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya

2. Miskin Keberanian untuk memulai -
Orang "bodoh"biasanya lebih berani dibanding orang "pintar", kenapa ? Karena orang "bodoh"sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang "pintar"telalu banyak pertimbangan.

3. Telalu Pandai Menganalisis -
Sebagian besar orang "pintar"sangat
pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat
lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang "bodoh"tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.

4. Ingin Cepat Sukses -
Orang"Pintar" merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang "bodoh" merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.

5. Tidak Berani Mimpi Besar -
Orang "Pintar" berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang "bodoh"tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar,
bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.

6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi -
Orang "Pintar"menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang "Bodoh" berpikir, dia pun bisa berbisnis.

7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai -
Orang "Pintar" yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang "bodoh" tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.

8. Maunya Dikerjakan Sendiri -
Orang "Pintar"berpikir "aku pasti bisa mengerjakan semuanya", sedangkan orang "bodoh" menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.

9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan -
Orang "Pintar" menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang "bodoh" berpikir simple, "yang penting produknya terjual".

10. Tidak Fokus -
Orang "Pintar" sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang "bodoh"tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.

11. Tidak Peduli Konsumen -
Orang "Pintar" sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke
berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang"bodoh"?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.

12. Abaikan Kualitas -
Orang "bodoh" kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka
tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang "pintar" sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.

13. Tidak Tuntas -
Orang "Pintar" dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang "bodoh"mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.

14. Tidak Tahu Pioritas -
Orang "Pintar" sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang "Bodoh"? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas

15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas -
Banyak orang "Bodoh" yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang "Pintar" malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,

16. Mencampur adukan Keuangan -
Seorang "pintar" sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.

17. Mudah Menyerah -
Orang "Pintar" merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang "Bodoh" seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

18. Melupakan Tuhan -
Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan "TUHAN". Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.

19. Melupakan Keluarga -
Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga

20. Berperilaku Buruk -
Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diatas kakinya sendiri.

moga ada sesuatu yang boleh kita pelajari..
read more...

Wednesday, April 21, 2010

mindsetting


aku dapat satu sms semalam berbunyi, "bantulah aku jadi orang yang sukses dalam segala hal, bimbinglah aku untuk bisa membahagiakan lahir batin buat keluargaku, aku ingin memiliki rumah, mobil dan uang yang cukup, bantu aku untuk percaya bahawa aku bisa memiliki semua itu"

aku pasti anda juga biasa mendengar rintihan, keluhan dan harapan dari orang di sekeliling anda. persoalannya adalah adakah kita sudah bersedia dan berapa jauh kita boleh membantu mereka? sorang sahabat pernah pesan kat aku, "don't start whatever you cannot finish"

perasan tak suatu masa dalam hidup anda, berat badan anda akan dalam range yang sama, sama seperti kewangan anda dan kebiasaan anda? ada perubahan sedikit2 tetapi akan tetap kembali ke keadaan yang sebelumnya.. anda boleh mengubah ini dengan memahami cara minda anda berfungsi dari perspektif yang sedikit berbeza dan mengubah pendekatan anda..

dalam kebanyakan masa, perubahan yang anda inginkan akan disabotaj oleh diri kita sendiri dengan memfokuskan minda kita tentang sesuatu yang tidak kita inginkan..

cuba anda bezakan antara dua ungkapan ini..

"aku tidak mahu lagi jadi orang miskin, berharap belas kasihan orang dan sering gagal dalam hidup"

dengan

"aku mahu jadi seorang yang sentiasa bertenaga dan kreatif menjana wang yang lebih banyak dan sentiasa berjaya dalam setiap perkara yang aku lakukan"

ini pernah berlaku dalam hidup aku.. ada suatu ketika dalam hidup aku, aku cuba fokus untuk membayar hutang.. aku tidak sedar bahawa minda bawah sedar aku distimulasi oleh perkataan 'hutang'.. dan apa yang berlaku ialah hutang aku bertambah malah hutang yang ada jadi tertunggak.. ketika aku menyedari servo-mechanism yang terhasil, aku mengubah fokus aku daripada 'membayar hutang' kepada 'mencari wang lebih banyak'.. dan alhamdulillah, hutang masih ada tetapi hidup semakin terarah ke arah peluang untuk menjana pendapatan berbanding menjana hutang sebelumnya.. minda bawah sedar boleh anda manipulasi untuk mendapatkan 'servo-mechanisme' yang anda inginkan.. (rujuk 'bukan nasib dan kebetulan')..

maka apabila ada yang datang meminta bantuan, aku hanya mereka tahu bahawa aku tidak boleh mengubah apa2 dalam hidup dia, dia kena lakukan sendiri.. dan apa saja hasilnya nanti akan bergantung pada bagaimana dia mampu mengubah apa yang dia percaya dalam dirinya..

aku belajar sesuatu dari isteriku semalam.. dia kata bila kita nak beli sesuatu, jangan cuba atur dari duit yang kita ada.. nih sama dgn yg aku sendiri pernah sebut dulu (rujuk 'berfikir dalam poket').. dia kata jangan kira apa yang ada dlm akaun, kita andaikan saja kita takda semua duit tuh dan benda nih penting, bagaimana kita nak cari duit untuk membelinya.. dia kata kita kena buat sesuatu guna modal yang kita ada, setelah dapat untungnya, tahan sedikit lagi, gunakan modal itu untuk jana wang yang kita perlukan untuk beli barang yang kita mahukan.. pemikiran yang hebat..

kesimpulan yang aku ambil ialah jika aku mahukan sesuatu jangan fikir sama ada aku mampu atau tidak, sebaliknya fikir bagaimana caranya untuk mendapatkan apa yang aku mahu tanpa mengurangkan sumber yang aku ada.. apa yang aku ada sekarang sememangnya sudah aku atur sebelumnya untuk menanggung 'overhead' semasa aku.. jika aku mahu menambah sesuatu dalam 'overhead' aku, maka aku perlu menjana sumber yang baru.. beza perspektif, beza cara dan hasil yang lebih baik.. subhanallah.. pencerahan..

maka sekarang bergantung pada aku, bagaimana aku mahu mengubah perspektif itu dalam minda aku.. segalanya terpulang pada diri aku sendiri.. jika aku tidak mahu mengubah kebiasaan berfikir menyelesaikan masalah dengan sumber yang ada kepada menyelesaikan masalah dengan sumber yang baru.. hidup aku akan terus seperti tikus yang berlari2 dalam gelung roda.. tiada perubahan, yang berhasil aku dapatkan hanya penat..

dengar apa kata hati anda ketika anda berkata dalam hati anda bahawa anda mahu kaya.. adakah diri anda mensabotaj kata2 itu dengan berbagai logik atau bersetuju dengannya.. mungkin anda perlu mengubah definisi kaya dahulu dalam diri anda sebelum dapat membenarkan minda anda menerimanya.. tanyakan terus mengapa dan kenapa...mengapa aku tidak mahu kaya? kenapa kaya itu jahat dan bahaya? bagaimana kaya boleh menjadikan aku orang yang sombong dan lupa Tuhan? adakah aku akan jadi begitu kalau aku kaya? apa yang aku mahu lakukan jika aku kaya? adakah aku akan berpegang pada kata2ku? maka kenapa aku tidak mahu kaya? setelah menjawab soalan2 yang sebegini barulah anda boleh bertanya pada diri anda, bagaimanakah caranya untuk kaya?

berubah itu mudah.. jika kita tahu apa yang mahu kita ubah dan kenapa kita nak mengubahnya.. anda adalah apa yang anda fikirkan.. mental positif akan terserlah dalam kelakuan anda.. anda mahu kaya tetapi anda merasa perasaan yang negatif ketika belanja kawan2 minum atau ketika bersedekah pada anak2 yatim, tanyakan pada diri anda, adakah ini mental orang kaya? adakah orang kaya menunggu orang lain menunggu orang lain membayar harga minumannya?

teringat kata2 seorang pemandu teksi, dalam perjalananku dari bandara soekarno-hatta ke kost ku di kuningan, "miskin itu nggak belajar aja pintar, apalagi kalau kita belajar"

read more...

Wednesday, August 1, 2007

pengurusan kewangan : antara cukup dan puas


apa yg Tuhan bagi kat kita tuh cukup tapi kita nih tak pernah puas.. sebab mentaliti kita adalah mentaliti makan gaji.. kita berfikir dalam poket kita..

tapi tak salah untuk menambahkan pendapatan.. cuma bukan dengan cara meminta2 dan bukan untuk tujuan kesenangan dunia.. kita doa minta murah rezeki, harta banyak, hidup senang, adalah supaya kita lebih tenang beribadah kepada-Nya.. bukan sekadar mengumpul harta untuk kepuasan diri.. kerna harta manusia sebenarnya ialah apa yang dia sedekahkan bukan apa yg dia kumpul untuk dirinya sendiri..

makan gaji nih meletakkan kita dalam zon selesa.. cukup bulan ada duit.. kerja kuat ker, kerja main2 ker, mengular ker, tetap hujung bulan ada duit.. bila kita berada di zon selesa maka kita akan perlahan2 jadi malas.. otak malas berfikir, badan malas tak bersemangat..

bila dah tiap bulan kita tahu ada jumlah tertentu dlm poket kita, maka kita pula mula bahagi2kan apa yg ada dlm poket kita.. utk bayar hutang, makan, belanja rumah, pendidikan anak, etc.. kita hanya uruskan dalam poket kita sahaja.. sehingga tiba2 harga barang naik, inflasi naik, belanja pendidikan dan perubatan naik.. reaksi tipikal kita ialah kita minta naik gaji.. trend nih berterusan hingga kita tak perasan bahawa gaji kecik dan gaji besar itu sama sahaja.. kita tetap tak boleh kaya bekerja dgn org..

beza antara kita org miskin dgn mereka org kaya adalah mentaliti.. contoh mudah, kalo kita rasa dah sampai masa perlu beli rumah, kita akan 'adjust' dari apa yg kita dapat.. 'adjust' atas 'payslip' sama ada cukup atau tidak nak buat dan bayar hutang beli rumah tiap bulan.. ini mentaliti org makan gaji..

orang kaya bertindak dengan cara lain.. jika mereka mahu beli rumah contohnya.. dia akan cipta satu pendapatan/'business' yang boleh beli dan biaya rumah tuh.. dia tak adjust apa yg ada dalam poket dia.. sebab tuh dia tak perlukan belanja tambahan.. dia 'create' benda lain yang boleh 'cover' 'expenses' baru dia.. sama2 dapat rumah tapi cara berbeza.. sebab mentaliti berbeza..

maka kita yang miskin nih pun kata, mana kita ada masa nak 'create' 'business' untuk tampung peningkatan perbelanjaan? maka benarlah, kerna masa kita dah habis kita peruntukkan untuk menjalankan 'business' org lain, iaitu majikan kita.. org kaya buat untung pada waktu lapang mereka, dan mereka punya banyak waktu lapang, dan kita hampir takder waktu lapang, pagi sampai petang kerja utk org, malam balik dah penat nak urus rumah pula.. begitulah tiap hari, hujung minggu kita pilih untuk berehat..'full schedule'..

satu lagi mentaliti org makan gaji nih ialah peningkatan perbelanjaan diri.. kita selalu anggap ini sebagai 'pay ourself'.. sebab kita penat bekerja maka kita kena 'entertaint' diri kita.. dan ada juga yg berpendapat bahawa tukar kereta dan berpakaian mewah adalah satu pelaburan dalam jatidiri untuk meningkatkan penampilan supaya lebih dihormati di tempat kerja.. how true is this?

pada kebiasaannya, yang berlagak hebat nih bukan org kaya.. itu hanya 'culture shock' org yg baru nak rasa kaya tuh camna.. or satu tipu muslihat / camourflage supaya org tak hina.. ini masalah jatidiri.. sebab tuh byk yg cakap tinggi dan berpenampilan hebat.. org yang betul2 kaya biasanya sederhana.. simple and low profile..

bertanya2 pula, macammana nak kaya? macammana nak punya mentaliti org kaya? ada sahabat aku cadangkan ikut cara Nabi saw tazkirah anak2 utk solat.. anak2 disuruh solat sejak umur awal, tapi bila sampai umur 10tahun kalo tak solat kita sebat.. kenapa pula nak paksa? bukankah nanti anak2 nih hanya akan berpura2?

disini rahsia satu quote yang aku dengar dari sahabat aku yg lain, 'fake it until we made it'.. maksud dia takpa kita berpura2 bersemangat.. kita tak kaya tapi kita kaji cara org kaya berfikir.. kita berfikir macam org kaya.. kita bertindak macam org kaya.. bukan ikut buta tapi kita ikut pastuh kita kaji dan selidik mengapa dan kenapa mereka buat begitu.. kita tengok cara org kaya berjalan dan bercakap.. kita ikut.. cara salam.. cara senyum.. tapi ikutlah sahaja yang baik, sebab kita nak keputusan yang baik pada diri kita.. kalo boleh kita ikut jadual harian dia, bangun pagi jam berapa, apa dia buat, siapa kawan2 dia, bagaimana dia pilih kawan, etc..

nih sama citer dgn taubat, jangan mengalah.. bila buat silap taubat.. buatlah walaupun sehari beratus kali.. tapi kalo kita selidik perlahan2.. jika kita buat taubat nih setiap kali buat dosa, kita akan semakin kurang buat dosa.. jadi dari sehari beratus kali, kurang jadi berpuluh, insya-Allah kita jadi semakin baik..

konsep yang sama kita 'apply' dlm sektor lain dlm hidup kita.. istiqamah.. org putih kata 'persistence'.. biar sikit tapi berterusan.. ini penting.. tak perlu buat benda besar, contoh nak ikut sunnah Nabi saw, ambik yg besar, poligami, pastuh kita pening sendiri, kita rosakkan sunnah yg indah.. sebab kita tak ukur baju dibadan sendiri.. kita pilih yang mudah.. pastuh kita tambah.. sedekah rm1 tiap minggu kat masjid, bulan depan cuba tambah jadi rm5, rm10, rm50 dan seterusnya.. insya-Allah Tuhan dah janji bahawa dia akan beri semula rezeki berlipat ganda daripada jumlah yang kita sedekahkan.. itu janji Tuhan, tapi byk dari kita tak percaya.. haah tapi tak buat.. takut miskin.. ini kerja setan..

balik pada citer asal, sebab tuh kalau kita tengok dengan hairan bagaimana org kaya nih bertambah kaya.. kita lupa yang 'expenses' dia tak bertambah, tapi 'income' dia bertambah.. 'expenses' dia statik sebab 'their additional expenses covered by their new business'.. our additional expenses covered by our new salary.. sebab tuh 'expenses' kita meningkat selaras dengan 'income' kita..

jadi apa yang perlu kita buat? skrg nih org melayu dah mulai sedar akan peranan 'financial planning'.. dalam 'financial planning' ada banyak bahagian.. yang pertama adalah kita.. mentaliti kita.. apa yang kita mahukan.. 'target' kita.. kemana kita nak pergi.. mana halatuju hidup kita.. bahagian nih sahabat aku sebut, "to understand WHAT"..

yang kedua adalah kewangan semasa kita.. bagaimana pengurusan perbelanjaan kita.. berapa banyak yang kita nak/boleh simpan.. macammana kita nak tambahkan pendapatan.. macammana nak 'optimise'kan perbelanjaan.. apa yang perlu dan apa yg tak perlu.. kita kena senaraikan semua.. 'lifestyle' kita.. aset kita.. liabiliti kita.. kita kena paham apa yang kita ada.. bahagian nih sahabat aku sebut, "to understand WHY"..

yang ketiga adalah strategi.. bagaimana kita nak melakukannya.. dalam nih kita cerita pelaburan, pengurusan risiko, simpanan, perniagaan, etc.. bahagian nih sahabat aku sebut, "to understand HOW"

kita kena mula berfikir untuk diri kita sendiri.. org putih kata, 'mind our own business'.. selama nih kita sebokkan hal org lain.. sibukkan hal boss yang tak betul, sibukkan kahwin-cerai selebriti, sibukkan permainan politik kelas atas, sibukkan macammana nak bagi untung lagi kat majikan kita, tapi kita lupa nak sibukkan diri kita dengan pikir tentang diri kita.. kita cari 'escapisme' macam2 supaya kita tak pikir masalah kita.. alasan paling klise ialah takder masa nak pikir.. tapi sayangnya kita banyak masa nak pikir psal org lain.. org lain nak pikir ker psal diri kita?



[origin : Am I wrong?]

read more...

Wednesday, May 30, 2007

sistem ekonomi: kesedaran atau tanggungjawab?


mmg Islam nih dah lengkap serba serbi.. kekayaan yg dianjurkan oleh Islam bukan untuk kenikmatan dunia melainkan untuk meraih rahmat di akhirat..

ada beberapa punca kita terkeliru dlm bab harta.. antaranya ialah sistem hidup masakini.. aliran modenisasi telah menyebabkan kita terperangkap dlm sistem kapitalis.. satu sistem yg sarat dgn urusan untung dan rugi waima dlm hal keperluan asas.. di zaman ini kita hampir tidak boleh hidup tanpa membayar.. hinggakan kita merasa tidak boleh meneruskan hidup lagi jika tidak mempunyai wang.. kerna sistem ini kita telah perlahan2 menjadi hamba wang..

malah sistem sedekah yg kita praktikkan sekarang lebih kepada unsur kasihan daripada tanggungjawab.. kita tidak lagi melihat peminta sedekah, anak2 yatim, janda2, dan org miskin sebagai tanggungjawab kita.. kita memberi sedekah hanya sebatas kerna kesedaran sosial.. kerna jika kita melihat sebagai tanggungjawab maka sudah tentu kita akan menyedekahkan apa yg hak kepada yg hak, sepertimana dikisahkan Aisyah ra (ke Fatimah ra, harap betulkan jika salah) memberi kurma yg ada dalam rumahnya pada pengemis yg datang hingga tinggal sebahagian kecil untuk dimakan oleh keluarganya..

dan antara sebab lain ialah kita dari kecil dididik dan diajar bagaimana mencari rezki.. belajar sampai universiti supaya dapat kerja yg gaji banyak.. bercita2 tinggi untuk mendapat status dalam masyarakat.. kita dah ditanam konsep yg begini sejak dari kita kecil..

tapi banyak dari kita tidak diajar bagaimana mengendalikan harta yg kita perolehi dlm pencarian kita.. di sini wujud kekeliruan dan pertentangan dalam jiwa kita.. kita merasa kita berhak seluruhnya terhadap apa yg kita perolehi.. ini yg mewujudkan sistem meritokrasi yg sangat disokong oleh para kapitalis.. siapa yg berusaha, dialah yg patut dapat.. dan kita melihat ianya sebagai satu kebenaran..

para sahabat Nabi saw dulu semuanya kaya tapi tiada harta kerna harta mereka telah diinfaqkan kepada seluruh org Islam.. kerna itu tiada kemelaratan berlaku.. tidak ada org miskin yg ditindas dengan sengaja.. dengarkan kisah Umar ra yg memikul sendiri guni gandum dan menguli sendiri tepung utk memberi makan org miskin kerana rasa tanggungjawabnya sebagai khalifah..

yg penting pada zaman ini ialah masyarakat Islam mempunyai sistem ekonomi mereka sendiri dan menghindar kebergantungan kepada bangsa lain.. Nabi saw wujudkan pasar Islam kerana ini, walhal pasar yahudi dah wujud ketika itu.. jika kita bergantung secara ekonomi pada bangsa lain, maka seperti skrg, kita terpaksa bergantung pada sistem ekonomi mereka.. sedang para kafir itu tidak akan bersenang hati selagi kita tidak mengikuti cara mereka..

pengwujudan hartawan2 melayu merupakan kunci kepada kebangkitan sistem ekonomi melayu.. hartawan2 ini diharap menjadi tunggak dlm membentuk sistem yg baru yg selaras dengan kehendak org melayu, iaitu Islam.. mungkin kita lihat byk yg jadi kaya-raya tuh dengan cara tak betul, tapi haruslah kita insafi bahawa dalam setandan pisang tidaklah semuanya masak.. kita mengharap andai ada satu saja yg menjadi mutiara sudahlah memadai..

secara dasarnya, mewujudkan sistem ekonomi Islam adalah tanggungjawab kita bersama.. bukan sekadar kesedaran.. adalah menjadi satu tanggungjawab kita membantu dan berurusniaga semampunya dengan org2 Islam.. terokai bidang2 yg mana terlihat kekurangan pembabitan org Islam.. buka perniagaan dan implementasikan cara Islam.. bukan untuk menguasai tetapi untuk menghilangkan kebergantungan pada org kafir.. ini penting..



[origin : Am I wrong?]

read more...

Sunday, May 27, 2007

sistem ekonomi melayu: kemana arah perbincangannya?


kekayaan yang sebenar bukanlah brapa byk yg kita kumpulkan..
tetapi brapa banyak yg kita sedekah/infaq kan..

Islam nih dah cantik.. kalo setiap dari kita perihatin dan memainkan peranan dalam pembangunan masyarakat.. tidak akan ada org Islam yg melarat..

kita lihat konsep sedekah.. diriwayatkan bahawa Nabi saw pernah bersabda menunjukkan keutamaan sedekah.. mula2 pada ibu bapa, adik beradik, saudara mara, jiran tetangga, dan barulah ke masyarakat banyak.. kalau ini saja yg kita pegang, nescaya tidak ada kelompok dipersekelilingan kita yg melarat..

contoh paling mudah ttg sunnah ialah makan bersama2 org miskin.. pernah diriwayatkan Umar ra tidak akan makan jika dia tidak makan bersama2 org miskin.. kalau tidak ada org miskin, dia akan keluar rumah mencarinya.. sesungguhnya org miskin itu rahmat pada org kaya..

sama juga dengan pengkisahan bagaimana seorg sahabat terpaksa berkeliling kota mekah mencari2 org yg mahu menerima zakatnya hingga ke pagi.. jika kita mengamalkan konsep ekonomi Islam yg sebenarnya, insya-Allah, tidak akan ada umat Islam yg kelaparan dan melarat..

begitu juga konsep zakat.. melihat2 modus operandi golongan kristen dlm berdakwah, mereke menggunakan konsep zakat yg org Islam sendiri juga ada.. mualaf, org berhutang, musafir, yg berjihad di jalan Allah (termasuk para pendakwah dan yg belajar ke luar negeri).. juga berhak.. jika kita menggunakan institusi zakat ini dengan sebaiknya.. nescaya memudahkan org Islam secara keseluruhannya..

selama ini kita hanya memfokuskan zakat pada org fakir dan miskin saja.. yg paling kita fokuskan ialah mengutip.. tapi kita tak tahu kemana duit zakat diagihkan.. kdg2 kita jadi hairan, pusat zakat umum dpt kumpul zakat sangat banyak.. tapi masih byk pula org miskin yg melarat, rumah anak yatim yg serba kekurangan, pembinaan masjid minta derma tak cukup2, pelajar nak keluar belajar tak cukup duit, etc..

konsep ekonomi Islam sama nasib seperti sistem syariah kita.. kita leh buat undang2, kita buat sistem.. tapi pelaksanaan kita sangatlah terbatas.. sepertinya sistem syariah kita tidak dapat melindungi para wanita yg dianiayai, begitu juga sistem perbankan Islam yg lebih byk dimanipulasi oleh org bukan Islam, hingga konsep asal dan pelaksanaan jadi caca marba..

apa yg boleh kita pelajari dan kita perkasakan? ini yg harus kita bincangkan.. bagaimana caranya kita memantapkan sistem ekonomi Islam untuk menunjang sistem ekonomi org melayu.. sistem ekonomi Islam bukan sekadar sistem menumpukkan kekayaan, tapi merupakan sistem yg lebih lengkap dalam pemakmuran masyarakat dan pembangunan bangsa..

wallahualam..



[origin : Am I wrong?]

read more...

Saturday, May 26, 2007

mentaliti makan gaji


kita tak kaya2 nih psal kita sibuk cari untuk sedap diri sendiri.. teringat soklan kawan aku..

"bila ko tinggal duit RM5 jer dlm poket.. pastuh ada sorg mintak sedekah kat ko.. apa ko nak buat?"

"mmg byk org akan kata bagi RM1 simpan yg lain utk makan dsb.. tapi kalo ikut aku bagi jer semua.."

"mentaliti kita nih mentaliti makan gaji.. kita berpikir di dalam poket.. kita sentiasa bajetkan apa yg ada kat kita.. sebab tuh cukup bulan dapat gaji.. tgh bulan dah selesai bagi2.. bila rasa duit tak cukup kita mintak naik gaji pulak.. gaji naik barang naik.. dan cycle puh ikut lagi.."

"bila kita bagi semua.. poket kosong.. baru kita berpikir diluar poket.. baru kita mula meneroka dan berkreatif.. baru kita pikir mana nak cari duit utk makan dsb.."

"inilah hasil penjajahan.. dan kita masih terjajah.. merdeka raga belum merdeka akal.."

terfikir2 maka ada kebenaran dalam kata2 temanku tersebut.. kita hanya berfikir didalam poket kita sahaja.. sebab tuh bila ada tuntutan tambahan kita jadi pening nak cari kat mana.. secara bertahun2 kita dilatih untuk berfikir dlm poket..

waktu sekolah kita diberi duit belanja tiap hari.. dari duit tersebut kita agih2kan apa nak makan waktu rehat nanti.. begitulah sehingga selesai pengajian di institusi yg lebih tinggi.. bila bekerja pula, kita diberi gaji bulanan.. kita agih2kan pula belanja bulanan kita.. kita mula berhutang mengikut apa yg ada dalam poket kita.. kita selamanya berfikir di dalam poket.. ini 'comfort zone' kita.. dlm poket..

sememangnya kita tidak pernah dididik utk berfikir di luar poket.. melihat peluang dan mempergunakan sebaik mungkin.. bukan sekadar menunggu, kita mencari peluang, malah mencipta peluang.. ini mentaliti yg tidak ada dalam kebanyakan org kita..



[origin : Am I wrong?]

read more...

Wednesday, May 16, 2007

dilema ekonomi melayu


Pada zaman kesultanan Melayu, orang melayu terlibat sepenuhnya dalam bidang pemasaran, perniagaan kecil, import-eksport, dan pengeluaran barang2. sama seperti kegiatan ekonomi sekarang cuma penduduk kecil, kawasan terhad dan tiada org2 cina.

pekan2 melayu yg awal berdekatan dengan sungai, sebagai jalan perhubungan, yang umumnya pekan pasar yang ditadbir oleh pembesar melayu. raja2 melayu tinggal di bandar2 besar, bandar pelabuhan.

waktu pedagang india dan arab tiba di tanah melayu, kesultanan dah berkembang agak pesat dlm perniagaan dan industri, dan ada kemudahan dan kakitangan untuk import-eksport. kegiatan raja dlm perniagaan lebih melibatkan kutipan barangan daripada rakyat dan menukarkan barangan tersebut dengan barangan yg dibawa oleh peniaga luar. maka raja dan pembesar istana dapat byk pakaian dan perhiasan. baki barangan dipasarkan kepada rakyat.

kewujudan matawang menjadikan perniagaan lebih sofistikated. dengan melihat wang syiling awal org melayu ada pengaruh arab dan india, maka boleh kita andaikan perdagangan sofistikated menggunakan wang sudah wujud ketika org cina datang ke tanah melayu.

org arab dan india mengubah corak perdagangan di negeri2 melayu lama. mereka bermastautin dan berkahwin dengan pembesar2 melayu hingga dianggap sebagai org melayu. kebijaksanaan mereka ini yg mmg dah berpengalaman menyebabkan mereka menguasai perniagaan. raja2 dah tak terlibat secara langsung dengan perniagaan, dan rakyat mendapat khidmat dari pekedai dan peniaga yg cekap yg mereka anggap sebangsa walaupun asal keturunan berbeza.

pedagang cina terpaksa menetap di tanah melayu kerna pelayaran mereka yg bergantung pada angin monsun. dengan ini memunculkan pusat2 perdagangan yg dikendalikan oleh org cina.

mulanya mereka hanya bertindak sebagai agen kepada rakan2 mereka, jual barangan dari negeri china dan beli barangan tempatan utk dibawa pulang kenegeri mereka. perniagaan sofistikated menjadikan mereka kaya dan berpengaruh.

raja2 mendapati org cina berguna, menjadikan negeri melayu kaya dan terkenal dengan aktiviti2 mereka. mereka memberi hadiah yg mahal2 pada pemerintah, menyebabkan hubungan semakin rapat dan prasangka mulai berkurang terhadap mereka.

lama2 org2 cina bukan sahaja giat meniaga tapi juga bekerja di pusat2 perniagaan dan turut memulakan perniagaan kedai runcit mereka. kejayaan kedai2 runcit menyebabkan kemasukan lebih ramai org cina, dan sistem kedai runcit menjalar ke seluruh pelusuk tanah melayu.

ciri ini semakin menjadi2 dgn kedatangan org eropah. org2 eropah menggunakan org cina ini kerana org cina boleh bertutur bahasa tempatan dan mempunyai hubungan dan kemudahan yang membolehkan org eropah memeras kesultanan melayu. orang cina juga menyedari keuntungan yg mereka perolehi, maka terjalin hubungan baik antara org cina dan org eropah. semakin banyak org cina masuk ke tanah melayu.

bila british mengambil alih kuasa dari org portugis dan belanda, org cina yang menjadi kaya dibawah perlindungan org britishturuyt menjadi pelanggan utama barang dagangan british. pasaran bagi barangan british semakin luas dan menguntungkan.

kedatangan peniaga cina diikuti dgn pekerja mahir dan kuli2 tidak mahir. british melihat ini sebagai kewujudan masyarakat yg lebih teratur dan sofistikated, memudahkan british menjalankan perniagaan mereka.

kemasukan beramai2 ini mengancam melayu, tersisih dari lapangan perniagaan, kemudian dalam kerja2 mahir, dan akhirnya dalam bidang kerja2 tidak mahir. dan org melayu juga mulai terpaksa meninggalkan bandar2, kecuali yg bekerja dgn kerajaan. apabila nilai harga tanah naik, berbagai sewa dan cukai juga naik, org melayu terpaksa menjual tanah mereka di bandar dan membeli tanah yg lebih murah di luar bandar.

pola sosio-ekonomi berubah, tambahan pula dasar Perbandaran dan Majlis Bandaran menetapkan supaya rumah dibina dari batu dan menurut perancangan teratur serta mempunyai kemudahan2 moden menyingkirkan saki baki org melayu yg cuba bertahan di bandar2. Di Kuala Lumpur, pihak berkuasa Perbandaran menyedari hakikat ini dan cuba menggariskan kawasan tanah simpanan org melayu supaya mereka tidak terusir terus dari bandar, tapi ditempat2 lain, british tidak mempedulikan nasib org2 melayu.

menjelang tahun 1930an, menyedari dilema ekonomi melayu dah semakin kompleks, pegawai2 tinggi melayu mula merancang mencuba menarik semula org2 melayu memasuki bidang ekonomi, tapi usaha mereka terbatas kerna tiada kuasa, dan sikap terlalu merendah diri kepada british. yg wujud sekadar jualan di pekan sehari.

bila jepun menakluk tanah melayu, beribu2 org melayu kehilangan pekerjaan. kerana terdesak mereka cuba menjaja kecil2an, menginsafkan mereka dilema ekonomi melayu yg semakin tenat.

malangnya kesedaran ini bukan membuatkan org2 melayu lebih berazam, sebaliknya hilang minat. mereka mahu kembali ke kehidupan yg mudah dengan bekerja tetap di bawah pemerintahan british. makanya bila british kembali berkuasa, org2 melayu meninggalkan kegiatan ekonomi dan kembali bekerja dengan british.

bila timbul isu malayan union, dan ketika kelihatan tanda2 kuasa politik melayu dikembalikan, org2 melayu mulai tertumpu semula kepada bidang perniagaan. tetapi perniagaan org2 cina yg tergencat oleh inflasi, kekurangan barangan, dan monopoli pihak jepun, kembali memulih dengan cepat. pemulihan org cina bermula dengan kegiatan 'pasar gelap' dan mendapat kontrak yg amat banyak dari british.

org melayu tidak mengetahui dan keliru dengan selok belok perniagaan selepas perang, tidak arif dalam memberi rasuah dan lain2 cara putar belit. dan apabila golongan berpelajaran bekerja semula dengan kerajaan, mereka terlepas peluang untuk menjadi kaya dan memperbaiki kedudukan dalam bidang perniagaan.

apabila pentadbiran british tamat, org2 melayu sedar bahawa org2 cina menguasai semua perniagaan yg tidak lagi diusahakan oleh gedung2 perniagaan british yg besar. org2 melayu terus mencuba dengan menubuhkan syarikat2 awam. kelemahan dan saingan hebat dari syarikat2 bukan melayu menyebabkan akhirnya modal org melayu habis dan org tidak mempercayai lagi kepada penganjur2 syarikat, maka tergendalalah segala usaha menubuhkan syarikat baru.

sesudah itu org melayu sedar akan peranan bank sebagai sumber modal. kecuali 2-3 bank yg dikendalikan oleh org cina, lain2 bank di tanah melayu adalah milik british. dan semua bank enggan melayan permintaan org melayu, dan kemasukan org melayu ke dunia perniagaan tersekat.

akhirnya wujud Bank Kebangsaan Melayu, malangnya perniagaan bank ini lebih kepada semangat nasionalis daripada kebijaksanaan dlm perniagaan. dan akhirnya bank ini ditutup. sewaktu bank ini wujud, tak banyak dapat menolong org melayu, tetapi apabila ia tutup org melayu semakin lemah dalam perniagaan di tanah air sendiri.

krisis cina-melayu, membuatkan british mencadangkan penubuhan Lembaga Kemajuan Kampung dan Perusahaan (RIDA). RM 5juta diperuntukkanutk memajukan perusahaan tradisional serta menolong org melayu meniaga dengan menyediakan modal dan nasihat kepakaran.

walaubagaimanapun, apabila org2 melayu hendak menceburi bidang pernigaan seperti perlombongan dan pengangkutan, mereka akan ditanya sama ada mempunyai pengalaman atau tidak. sudah tentu org2 melayu yg tersisih dari dunia perniagaan oleh british dan cina tidak mempunyai pengalaman, dan jawapan ini dijadikan alasan mengapa org melayu tidak mendapat kontrak atau lesen, maka selama2nya lah melayu tidak mempunyai pengalaman.

british pula menetapkan bahawa wang 5juta akan ditadbir oleh seorang pemimpin melayu dengan syarat org2 melayu perlu bersikap lebih liberal dan bekerjasama dengan british.

akhirnya RIDA menjadi seolah2 badan kebajikan. bantuan tidak diberikan kepada peniaga melayu yg berkemampuan, sebaliknya diberikan kepada org2 yg kurang berada yg masih teragak2 untuk meniaga. alasannya ialah RIDA berpendapat tujuannya bukan untuk menolong golongan berada menjadi kaya. ini mewujudkan persaingan antara peniaga2 melayu yg sudah berjaya dengan peniaga2 yg dibantu oleh RIDA. walaupun begitu, RIDA lebih berjaya di bidang pendidikan.

selepas british memberi wang dan melantik org2 melayu utk mentadbirkan perbadanan ekonomi ini, british terus menarik diri. british berpendapat kalau org2 melayu tidak mencapai kemajuan dengan RIDA, maka itu salah org melayu sendiri. british mempunyai niat yg lain, bukan untuk pemulihan ekonomi. hasrat british tercapai apabila org melayu setuju bekerjasama dgn pihak cina untuk memudahkan pengisytiharan darurat.

RIDA tidak mencapai kejayaan yg diharapkan tetapi berjaya mengubah pemikiran org melayu di bidang ekonomi. walaupun kerajaan tidak bertanggungjawab langsung menolong org melayu, tapi sekurang2nya org melayu boleh menuntut agar kerajaan tidak menghalang usaha mereka dengan helah2 kurang penagalaman dan kurang modal. RIDA juga mengingatkan org cina, bahawa org melayu dan kerajaan tidak mahu melihat org melayu tersisih dari bidang perniagaan.

Prinsip menolong org melayu bukan lagi dianggap bersifat perkauman, tetapi diterima sebagai langkah yg perlu untuk kestabilan negara. dasar kerajaan dapat menyelamatkan berjuta2 wang org melayu, contohnya tanah rizab melayu yg kaya dgn bijih timah tidak boleh ditukar dengan tanah hutan yg tidak berharga tanpa diberitahu dahulu tujuannya kepada org melayu, serta kouta pekerja melayu dlm industri dan pemilikan tanah. buat kali pertamanya, suara Dewan Perniagaan Melayu dianggap suara peniaga2 melayu walaupun ahli2nya hanya terdiri dari peniaga2 kecil dan penjaja2.

kemerdekaan tanah melayu, yg sangat diinginkan org melayu, diharapkan dapat mewujudkan kerajaan yg mempunyai lebih suara melayu akan bersikap lebih liberal dlm membantu org2 melayu dlm bidang perniagaan dan lain2 bidang.

malangnya hanya sebahagian kecil harapan org melayu dipenuhi, sebaliknya tanah melayu yg merdeka telah membuka peluang yg tidak terbatas pada taukeh2 cina untuk mengumpul harta.

walaupun byk agensi kerajaan ditubuhkan utk menolong org melayu tetapi matlamat kerajaan digagalkan oleh kecurangan org melayu sendiri dan cengkaman syarikat2 cina yg bersekutu.

akan tetapi kedudukan istimewa org melayu dapat juga menembusi keutuhan kedudukan ekonomi org2 bukan melayu. salah satu dasar kerajaan ialah perlantikan org2 melayu menjadi pengarah dalam syarikat2 besar milik bukan melayu.

walaupun pengarah2 melayu ini tidak melabur satu sen pun, malah ada yg tidak mempunyai keupayaan untuk memberi sumbangan penting kepada syarikat. seolah2 menjual nama dan mengambil keuntungan dari dasar kerajaan, tetapi ini merupakan salah satu cara merapatkan jurang perbezaan dengan bukan melayu.

harapannya ialah pengarah2 ini mendapat pendedahan, pengalaman dan mempelajari selok belok perniagaan. dan mereka ini juga diharapkan dapat mengelakkan prasangka dengan mengambil lebih ramai pekerja2 melayu.

walaupun pada mulanya hakikat ini tidak adil, kalaulah segelintir org melayu ini tidka kaya, nescaya org2 melayu yg miskin juga tidak akan menikmati keuntungannya. org cina akan terus hidup di rumah mewah dan menganggap org melayu hanya layak menjadi pemandu mereka sahaja. maka perlu ada org kaya melayu ini.

org kaya melayu ini diharapkan menjadi sumber modal dan kepimpinan dalam bidang perniagaan, status yg kurang terdapat pada org2 melayu sebelum ini. dilihat pada situasi terkini, pengarah2 melayu sekarang bukan sahaja lebih baik dari pengarah2 dari golongan awal, malah banyak yg lebih berkaliber dari org2 bukan melayu.

ini titik perjalanan awal ekonomi org melayu. bekerja dengan syarikat2 besar merupakan satu cara untuk meningkatkan pengalaman dan kepandaian dalam diri org melayu. org2 melayu pada zaman ini seharusnya berazam lebih tinggi untuk memimpin syarikat2, melebarkan perniagaan keluarga, meningkatkan jaringan ekonomi, dan berkongsi pengalaman dalam selok belok perniagaan, sambil turut sama memberi sokongan, dorongan dan bantuan kepada org2 melayu yang mahu berusaha untuk mencetak kejayaan bersama.

kejayaan org melayu terletak pada org melayu itu sendiri.


[origin : Am I wrong?]

read more...

Friday, September 8, 2006

Stuck in system? wheres the way out?


instrumen pelaburan dan sistem kewangan konvensional berunsurkan riba dan perjudian.

ini dilema para muslimin, terutama pelabur Islam.. juga dilema perbankan Islam.. kerna sistem ekonomi dimonopoli oleh para kafirun.. even duit yang kita guna juga byk unsur riba tanpa kita sedari.. kita dok tukar duit kat money changer atau thru transfer sama cam kita meniaga forex.. ini antara sebab kenapa kita promote halal hub (bukan ala khairy) dan dinar currency (bukan ala negara arab).. ini semua untuk set-up sistem ekonomi..

sama macam negara, kalo kita tak dapat perintah negara, kita tak dapat tukar unsur2 asas yg tidak Islamik untuk implement syariah law. sama dengan ekonomi, kalo kita tak kontrol ekonomi, susah (bukan tak mungkin) kita nak implement dan survive economically.. we already in the system yg dah membarah dalam hidup kita.. kita dah almost impossible untuk avoid melainkan takluk dan tukar (pada pendapat aku yg bodoh nih)..

kalau sistem ekonomi para kafirun, mestilaa takder penasihat syariah.. pasti laa sistem dia sistem kafirun.. diorg manipulate sistem ekonomi, kita dalam sistem tuh, kita pun dimanipulasi.. cuba tengok rumah yg kita beli.. kadang2 sedih bank yg kata kita guna perbankan Islam, tapi ternyata sistem tuh tidak mendukung kita, malah menjadikan kita seolah2 semakin rugi, inikah risiko? sedangkan nilai harta secara umum semakin naik?

sama cam org kata boikot nokia psal nokia ada kat israel.. boikot barang yahudi.. tapi kita dok guna sistem yg yahudi nih cipta.. internet yahudi.. software yahudi.. nak pakai yg tak yahudi, nokia tak bagi pulak, kata tak ikut spec.. tak keje kang takder duit, pakai duit, guna sistem diorg lak.. ada duit kena simpan bank, simpan Bank Islam, tabung haji, depreciate pulak, sebab duit tuh sendiri sebahagian dari sistem kafirun.. so kemana kita nak berlindung? ini dilema kita..

cukupkah sekadar dilema dan terus hanyut? atau apa yg harus kita lakukan? bila duit kita depriciate, manakala para kafirun berjaya dalam sistem kapitalis diorg, kita makin jauh, kerna sistem mereka semakin kental, sedang sistem kita statik.. aku tak kata sistem ekonomi Islam statik, tapi pelaksanaannya.. kerna malah para banker sendiri tak benar2 paham sistem perekonomian Islam.. maka dimana posisi kita? apa situasi kita?

aku byk lihat para muslimin mmg sangat cekap untuk menilai dan memberi hukum.. sangat bagus.. menunjukkan kita semakin paham akan fiqh ekonomi.. jadi kita makin jelas kedudukan kita dimana.. tapi aku jarang lihat solusi.. yang aku selalu dengar simpan.. pada aku kalo simpan dalam bentuk emas atau pelaburan lain sangat bagus.. tapi kalau simpan duit sama saja laa kita sokong sistem kewangan kafirun.. kalo nilai duit boleh diperdagangkan maknanya duit kita nih takder makna.. kita tak boleh ikut sistem Islam tapi pakai tool kafir (pada pendapat aku yg dungu laa).. duit tuh tools org kafir.. so apa tools org Islam? mana solusi?

sebab tuh aku berpendapat lebih baik simpan harta dalam bentuk bahan galian (cam emas, perak,etc) atau dalam bentuk sumber agro (cth hadis sebut tamar, gandum dan garam) atau dalam bentuk hartanah (supaya kita leh wakafkan bila ada kesempatan) atau perniagaan berbentuk servis (cth pengangkutan, marketing). tapi persoalannya berapa banyak dari kita yg berfikir ke arah ini dan berapa banyak dari kita yang sanggup?

kita dok sebut rezeki di tangan Tuhan.. apa maknanya? pastuh kita pun sebut wallahualam..



[origin : Am I wrong?]


read more...

Tuesday, August 1, 2006

mindset awareness


kita nih self-employed.. kita kena keje baru duit masuk.. kita takder pasif income.. tuh yang bila citer psal duit kita dok concentrate kat apa yang patut dan tak patut kita belanja.. kita dok adjust benda yang sama tiap2 bulan.. kalo nak pakai duit, kita cut belah mana yg tak patut.. rasa tak berapa nak pakai duit, kita pun enjoy laa serba sikit untuk self-appreciation.. tapi kita citer yg itu2 jugak..

satu tips org kaya (walaupun aku tahu byk yg kata dia tanak kaya, cuma nak 'senang'), diorg nih buat duit bukan waktu keje tapi waktu lapang diorg.. kita yg self-employed nih tak banyak waktu lapang.. dah laa sehari suntuk duk buat keje kat kantor.. ada tuh balik umah pun dok buat keje lagi.. kalo tak pun dok sembang psal keje lagi.. itu masalah kita sebagai self-employed, terlalu komited dengan keje kita.. end up kita takder masa untuk diri kita..

ada org kata kat aku, kita nih jadi sibuk psal kita 'malas'.. definisi malas dia ialah kita takmo pikir psal diri kita maka kita sibukkan diri dengan benda lain.. itu bergantung kepada camna kita nak tengok keadaan diri kita.. especially org cam kita yang selalu dok kata kita takder masa nak pikir psal investment, bisnes, pasif income, etc.. dahlaa kita takder kepakaran dalam bidang finansial, kita malas nak pikir.. so instead of kita sembang psal benda yang kita tak tahu, contoh psal duit, kita lebih prefer sembang psal benda yg kita tahu, contohnya keje kita.. semakin kita mengkhusus semakin kita terjerat..

satu lagi bab syukur, aku bukanlah nak suh semua org jadi tak bersyukur, tapi dah memang diketahui sikap org melayu, sama cam aku, cepat berpuas hati dengan apa yang kita ada.. bukan aku kata kita kena tamak, cuma cuba kita lihat dari perspektif yang lain sket..

tiap hari kita dok citer org melayu nih lemah dalam ekonomi, byk org miskin, hidup cukup makan, semua kesengsaraan itu dan ini.. tapi apa yang kita leh buat? kita dok harap kerajaan tolong diorg.. bagi biasiswa, bagi bantuan, bagi subsidi, spital free, semua tuh kita dok suh kerajaan buat.. kalo tak pun kita dok kutuk jutawan melayu tanak tolong org melayu.. posisi kita di mana? tidakkah kita sebagai generasi melayu yang professional yang harusnya mengadakan semua fasiliti itu utk org melayu.. tapi apa yg kita buat? kita pun sama tumpang komplen saja.. tak buat apa pun.. sebab naiklaa minyak sampai RM2 pun tetap kita mampu bayar.. kita tak rasa camna nelayan yang dok harap subsidi minyak nak ke laut.. tapi kita komplen ikan mahal.. kita tunjuk ke mana? satu jari tunjuk kerajaan, kita lupa tiga jari tunjuk diri kita semula..

so konsep syukur nih camna? syukur dengan apa yang ada.. betul.. tapi kalo dah syukur janganlaa komplen.. bila dah komplen maknanya tak cukup.. bila kita komplen inflasi naik, kita jadi tak bersyukur ker?cuba pulak kita pikir camna nak turunkan kadar inflasi, bukan fikir apa yang kerajaan patut buat tapi apa yg boleh kita buat.. tapi cam biasa ada jugak bunyi kata 'kita nih org kecil, buat perubahan pun tak signifikan'.. betul pendapat tuh tapi yg kita nak ubah bkan sekarang.. yg kita nak ubah ialah nasib anak2 kita nanti.. kita nak ubah generasi bukan leh buat satu malam.. kita kena ambil masa, mula dengan kecik.. sikit2 lama2 jadi bukit..

kita semua nih bagus.. sangat bagus.. semua org melayu bagus.. tapi tak banyak yang hebat.. sebab kita tanak jadi hebat.. alasan paling klise.. takut riak.. kita org melayu mmg pandai bagi alasan.. sebab tuh DEB dah berpuluh tahun still melayu tak dapat nak achieve 30% ekonomi malaysia.. sebab kita cukup sekadar bagus.. kita tanak jadi hebat.. kita dok sebut apa hang tuah kata tapi kita tanak jadi hang tuah.. ada kawan kata, kita tak mampu.. belum cuba dah tak mampu.. maknanya belum gie perang dah kalah.. even if we lost a battle, doesn't mean we lost the war..

perjalanan melayu nih masih panjang.. cuma skrg nih hala tuju org melayu terletak pada tangan generasi kita.. apa yang berlaku pada generasi anak2 kita adalah disebabkan oleh kita.. bukan oleh bapa2 kita.. kita yang bertanggungjawab merubah kalau kita rasa perlu.. kalau tidak cukuplaa dengan apa yang org melayu ada sekarang..

contoh mudah laa.. dulu masa kita gaji ribu2, sedekah ikhlas tuh maknanya RM10 atau RM20, bila ekonomi kita meningkat, gaji belas dan puluh ribu, sedekah ikhlas kita adalah RM100.. its a 10% over 10% factor.. maksudnya kita semua tahu 10% dari pendapatn kita haruslah kita sedekahkan.. tapi kebayakan org hanya ikhlas bila sedekah 10% dari 10% yang perlu tuh.. ok cuba kita visualize camna keadaan kita untuk mengikhlaskan sedekah RM10,000.. tak boleh kah? rasa rugi laa pulak kan? sebab kita tadak RM 1 juta.. bila kata pendapatan sejuta nih lagi laa pening.. sebab itu semua dah over kita punya mindset.. kita rasa tak mungkin..

sama macam ko bagitau kat org kampung gaji ko bawah 10 ribu, diorg percaya lagi.. tapi kalo korang kata gaji berpuluh ribu sebulan, diorg gelak kat ko sebab dia kata ko pembohong.. ini berlaku sebab gaji puluh ribu nih dah melepasi logik diorg.. apalagi bila tengok kita still selekeh macam dulu, bawa keter kecik balik kampung.. diorg doubt mind diorg sendiri sebab diorg dah create logik dalam mindset diorg ttg org kaya nih camna.. so dia hanya kata ko banyak duit tapi tak kaya.. walaupun bila balik ko bagi kat dia rm100..

its all about mindset.. so mindset anak2 kita nih camna? kita nak diorg jadi macam kita jugak ker? atau kita hanya siapkan harta buat diorg tapi bukan ilmu dan mindset yang diperlukan? harta dunia nih depreciate.. walaupun org kata beli tanah/rumah takkan turun harga.. tapi lupakah kita pada bencana alam dan perang? semua nih takder makna.. yang penting adalah mindset dan ilmu.. kita kena readykan anak2 kita ttg bagaimana nak guna pancing, bukan setakat buatkan mereka kolam ikan..

ada org pesan kat aku, masa yang paling sesuai bersedekah adalah masa kita takder duit.. kalo tinggal rm10 dalam poket, ada lak org mintak sedekah dengan muka kesian, toksah bagi rm5, instead bagi jer rm10 tuh.. habiskan apa yg ada dalam poket ko.. sekali dengar cam ajaran sesat.. tapi dia citer lak nilai tindakan tuh.. dia kata bila kita takder duit, kita risau camna nak spend duit yang tinggal kat kita.. bila kita sedekah rm5, hati kita masih risau camna nak adjust rm5 yang tinggal.. soal hati nih.. tapi kalau kita sedekahkan rm10, poket kita dah kosong.. instead of kita pikir camna nak adjust duit yang kita ada, which is dah takder, kita kena pikir mana nak cari duit, nak isi balik poket kita.. so hati dan minda kita dah tak stuck dalam poket, sebaliknya hati dan minda kita dah mula tengok keliling dan mencari rezeki yang Tuhan sediakan untuk kita..

citer bab rezeki, Tuhan dah janji kata rezeki kita tetap. Tuhan takkan tarik nyawa kita selagi Dia tak sempurnakan rezeki kita.. ini janji Tuhan.. tapi kita was-was, sebab tuh kita asik dok risau psal duit kita.. ada org pulak guna ayat nih untuk bermalas-malasan.. ulat dalam batu pun hidup.. betul tuh tak salah.. so kalau kita nak rezeki kita batu, kita rehatlah.. kalo kita nak rezeki kita dalam bentuk boleh menolong org sama, maka kena usahalah.. usaha, tawakal, redha, syukur.. ada org tak usaha pun, terus bersyukur jer.. macam2 manusia nih.. so pendapat aku ialah bukan sekadar bagaimana nak uruskan rezeki kita (ini penting), tapi juga bagaimana kita nak dapatkan rezeki.. sebab aku rasa keje camnih sampai takder masa lak nak menuntut ilmu, sedangkan tuntut ilmu tuh wajib.. kalo ada pasif income, takyah risau psal dunia lagi (anak-isteri), so barulah concentrate benda akhirat.. itu pendapat aku laa.. tak setuju pun takpa.. nak komen lagi aku suka =D



[origin : Am I wrong?]

read more...

Sunday, April 30, 2006

..hanya selepas itu barulah kita bersyukur?


"Tiap kali org Melayu nak niaga, ada jer org yg amik kesempatan"

typical quote. maka benarlah antara penyakit orang melayu yang kronik ialah suka mengambil kesempatan. sudah sampai masa kita angkat penyakit nih untuk pengubatan supaya imunisasi hati dapat dilakukan untuk generasi kita seterusnya.

lihat sahaja bila ada antara kita yang baru dapat kerja, kita lak sibuk nak mintak dia belanja kita, padahal kita sendiri tahu untuk yang baru bekerja, gaji antara 1-3 bulan tuh laa yang penting untuk semua bentuk 'penyesuaian'. meh kita tukar, bila orang dapat kerja kita belanja dia.

sama gak, bila makan or shopping kat kedai orang yg kita kenal, mulalah mintak diskaun. yang lebih elok, tak mintak, tapi bila org tuh kira sama harga, dalam hati dan balik rumah kita umpat pulak dia kata kedekut dan berkira. kita ubah, bila bayar lebih kita suh dia 'keep the change'.

begitu jugak bila sampai harijadi kita, kita harap orang belanja dan bagi kita hadiah. kalo orang tak sambut kita anggap orang tak sayang kita. ini pun kita buat cara baru, kalau kita yang harijadi, kita belanja orang makan.

yang paling sedih, dalam bekerja asik sibuk nak naik gaji dan nak naik pangkat, padahal kerja masih ditakuk lama. bila dapat kerja banyak atau kerja susah sikit mula bandingkan gaji yang kita dapat dan disebalik kemungkinan kita menunjukkan kemampuan kita, kita salahkan semua orang disekeliling kita. my advice, take the job and do it beyond their expectation. make your superior surprise. bukan setakat amik kesempatan untuk bermalasan dengan alasan gaji kecik.

apalagi kesedihan dalam hati aku melihat orang Melayu berebut-rebutkan duit zakat. anak-anak yang berkereta besar dan berumah besar beriya-iya memperjuangkan ibu sendiri untuk mendapat duit zakat. kalau benar ibubapa kita miskin, kita harusnya berzakat pada mereka.

begitu juga bila orang-orang kaya melayu yang sibuk mahukan projek-projek kecik hingga peniaga-peniaga kecil tak berkesempatan. bila mereka dapat projek tuh sub pulak pada peniaga kecil dengan komisyen, apa jadi pada peniaga kecil? mereka pulak amik lagi kesempatan untuk kurangkan kos hingga kualiti jadi rendah. semua ambil kesempatan dengan alasan yang tersendiri.

pernah ada pemimpin nak cuit benda nih tapi dia cuit salah suis, dia cuit hak keistimewaan orang Melayu, so jadi isu lain laa pulak. dalam satu segi hak istimewa orang Melayu ini yang mengajar orang Melayu amik kesempatan. kita tetap nakkan biasiswa untuk anak kita sedangkan kita tahu ada orang lain yang lebih susah daripada kita perlukan peluang tuh. lebih parah lagi dah dapat biasiswa kita tanak bayar laa pulak.

hak keistimewaan orang Melayu dipertahankan untuk bantu orang Melayu, tapi malangnya banyak orang Melayu yang ambil kesempatan secara berlebihan. yang paling disedihkan ialah impaknya terhadap jatidiri orang Melayu.

kita akan mengambil kesempatan bila kita rasa kita lebih rendah dari orang lain, kita perlu subsidi, kita perlu orang belanja kita makan, kita perlu beli barang murah dengan harga yang lebih murah, bukan kerna kita mahu jadi istimewa tetapi kerna jatidiri kita rendah.

bila jatidiri kita rendah, kita tak tahu bagaimana nak selesaikan masalah. sama macam anak orang kaya yang tak tahu apa rasanya susah. setiap masa kita rasa kita akan dibantu, setiap masa kita akan rasa kita tak mampu. jadi kita akan terus menjadi bangsa yang meminta sedekah.

aku sangat setuju memang ada orang yang benar2 memerlukan bantuan. aku percaya dalam setiap rezeki kita ada bahagian untuk orang lain. meminta jika kita benar-benar susah adalah hak, tapi meminta dalam keadaan kita mampu meraihnya sendiri itu mengambil kesempatan. kita sentiasa rasa kita ada 'share' dalam setiap kejayaan orang lain.

sifat tamak yang ada dalam diri kita, kita labelkan dengan perkataan lain agar kita tidak merasa berdosa, agar kita merasa perlu orang yang berjaya dan kaya itu memberi sesuatu pada kita. kita merasa mereka punya lebih dan apa yang kita mintak itu kecil. persoalannya bukan besar atau kecil permintaan kita tapi sikap dan mentaliti kita. kita sering tidak berpuashati dengan apa yang kita ada, hingga kita mahukan apa yang orang lain punya. hanya selepas itu barulah kita bersyukur?



[origin : Am I wrong?]

read more...